Kamis, 09 Juni 2011

Resto Hawaii di Bandung

Posted by Jurnal Bandung on 00.04 0 komentar

Bapak Dhimas, pemilik sekaligus chef membuka resto bernuansa Hawaii di bandung, tepatnya di Jl. Diponegoro no:1 (depan dukomsel) dengan nama "Aloha Aina". Aloha Aina didirikan pada tanggal 8 Agustus 2009. Dibukanya resto bernuansa Hawaii ini ternyata berdasar pada latar belakang pemilik yang besar dan tinggal lama di Hawaii sehingga menguasai local Hawaii, Filipino, Japanese, spain, western dan Indonesian cuisine. Beliau melihat bahwa masakan Hawaii belum ada di Indonesia, maka dari itu beliau mendirikan resto bernuansa Hawaii yang pertama dan satu-satunya di Indonesia.

Didirikan di bandung karena bandung terkenal akan surga kulinernya. Aloha Aina sendiri memiliki arti “cinta tanah air” atau “cinta pada tanah kelahiran” yang mana walaupun Aloha Aina menyuguhkan masakan dan kultur bernuansa Hawaii, akan tetapi Aloha Aina tetap menjunjung tinggi cita rasa masakan dan men-support produk-produk dan bahan dalam negeri sendiri.
Aloha Aina mencoba untuk menjadi pelopor untuk menyajikan masakan bernuansa hawaii baik authentic dengan sentuhan bumbu dan bahan bahan yang bercita rasa nusantara, oriental, dan western. Masakan di Aloha Aina 90% adalah kreasi Chef Aloha Aina dalam mengadaptasikan masakan authentic Hawaii, yang tidak dapat ditemukan di resto lain, ini yang membuat makanan di Aloha Aina unik dibandingkan tempat lain.

Menu-menu Aloha Ainaantara lain Poke (Sashimi khas Hawaii), Menu2 Steak, ayam, dan ikan bakar. Untuk menu-menu pasta dan pizza Aloha Aina menyajikannya dengan rasa yang berbeda dengan tempat lain. Untuk dessert diseediakan berbagai macam pancake, pie nanas khas Aloha Aina, dan homemade tiramisu dan mousse. 

Sedangkan menu andalah dari resto ini antara lain : Ono Poke, Paniolo Steak, Creamy black pepper steak, Huli-huli chicken, Loco Moco, Aloha Tuna Spagheti, Island Style Baked Fish, Spicy Ika, Garlic Shrimp, Pineapple Upside-down pie, Tiramisu dan pancake. Untuk minuman, Aloha Aina menyajikan pina colada, lava flow, aloha mojito, cinnamon ice tea dan blue hawaii.

Dari segi harga Resto ini cukup bersahabat dengan kantong mahasiswa. Untuk makanan berkisar antara 15rb - 40rb, sedangkan untuk minuman berkisar antara 5rb - 15rb.

Jurnal Bandung / Fauzy Al Falasany







Continue...


Jumat, 28 Januari 2011

Sejarah Sepanjang Rel Kereta Bandung Ciwidey

Posted by Jurnal Bandung on 16.33 0 komentar

Jejak-jejak perkertaapian disekitar soreang-ciwidey memang tak begitu jelas, jika hanya dilihat dengan sekilas pandang dari tepi jalan raya Soreang-Ciwidey. Dari keseluruhan jalur ini masih terbilang jalur yang cukup utuh dan nyaris tak terjamah tangan jahil manusia.
Berdasarkan catatan jalur kerat api Bandung - Ciwidey mulai beroperasi pada tahun1923. Jalur ini merupakan jalur kereta api pertama di daerah Bandung Selatan. Jalur kereta api ini dimulai dari Satsiun Cikudapateuh, Pasar kordon Buahbatu, Pamengpeuk, Banjaran, Soreang dan berakhir di stasiun Cimuncung Ciwidey.
Pada masa-masa awal kemerdekaan hingga tahun 1970-an awal, jalur Bandung Ciwidey menjadi akses utama kecamatan Ciwidey langsung menuju pusat aktivitas perekonomian di Bandung. Masyarakat memanfaatkan jasa angkutan ini sebgai sarana pengiriman barang kebutuhan sehari-hari. Selain itu masyarakat Ciwidey memanfaatkan jalur ini sebagai sarana untuk berpergian ke Bandung dan mencari pekerjaan sebagai buruh harian pada musim kemarau. Ada hal yang lebih menarik bagi warga Desa Citeurep, adanya kereta api ini juga menjadi penanda waktu imsak karena belum memiliki pengeras suara. Ini dikarenakan saat stasiun cimuncung masih aktif kereta pertama berangkat menuju Bandung pukul 04.00 dan kereta terakhr pukul 18.00.
Akhir dari perjalanan kereta api Bandung-Ciwidey ini ditandai dengan sebuah kecelakaan rangkain yang ditarik lokomotif seri BB di kampung Cukanghaur kecamatan Pasir Jambu yang mengakibatkan tiga orang tewas pada bulan Juli 1972. Menurut sejumlah mantan karyawan Perusahaan Jawatan Kereta Api yang bertugas dijalur ini, kecelakaaan tersebut diakibatkan kelebihan beban saat mengangkut kayu untuk dikirm ke Jakarta. Selain alasan itu, jalur Bandung-Ciwidey ini dirasa kurang menguntungkan kendaraan bermotor sehingga pada tahun 1975 jalur ini resmi ditutup.


Setelah 35 tahun jalur ini dinonaktifkan, banyak perubahan yang terjadi disekitar jalur ini. Jalur ini menjadi saksi pertumbuhan jumlah penduduk di daerah sekitar Soreang-Ciwidey pada khusunya. Beberapa bagian rel telah berubah fungsi menjadi bagian pagar rumah penduduk, stasion beralih fungsi menjadi warnet dan jembatan serta rel kereta api digunakan sebagai jalur pejalan kaki.
Continue...


Selasa, 25 Januari 2011

nonton bareng piala AFF 2010 di cafe

Posted by Jurnal Bandung on 12.36 0 komentar

Hari ini tanggak 29 Desember 2010 Indonesia akan menjalani pertandingan babak final melawan Malaysia di Stadion Gelora Bung Karno (GBK). Bukan hanya hari ini Indonesia akan bertanding di AFF Cup 2010. Partai ini ibarat pertandingan balas dendam atas kekalahan Indonesia dari malaysia di leg pertama. Indonesia akan berusaha untuk merebut gelar juara AFF Cup 2010 secara fair play. Amienn..

Karena kapasitas stadion GBK yang tentu tidak akan mampu menampung animo supporter yang sedang tinggi-tingginya maka televisi menjadi alternatif pertama untuk menyaksikan pertandingan timnas Indonesia vs Malaysia. Melalui layar tv pun sering tidak memuaskan jika hanya menonton sendiri. Nonton bareng kemudian menjadi pilihan yang menarik. Nonton bareng final AFF Cup di Hotel, Cafe, Warkop atau lapangan terbuka biasanya akan menjadi menarik jika pertandingan disaksikan dari layar yang lebar.
Continue...


Malam Tahun Baru 2011 di Ciwalk

Posted by Jurnal Bandung on 12.19 0 komentar


Promotion and Event Coordinator Cihampelas Walk (Ciwalk) Fitri Anggraeni menuturkan, Tahun Baru di Ciwalk dirayakan dengan penghitungan mundur pada 31 Desember. Acara yang dimulai sekitar pukul 19.30 itu diisi dengan berbagai pertunjukan, seperti rampak jaipong anak dan dewasa, kembang api, serta DJ.
"Pertunjukan lain yaitu peragaan busana anak-anak dan remaja, tarian dengan kostum hantu dan badut, serta kolosal," katanya.
Acara malam itu juga akan diramaikan dengan penampilan beberapa penyanyi dan pembagian terompet untuk pengunjung. Oleh karena itu, Ciwalk akan buka hingga dini hari, bahkan subuh.
"Restoran juga punya penawaran khusus, seperti potongan harga bila tamu memiliki kartu tertentu, beli satu dapat satu, dan lain-lain," katanya.
Mobil yang datang ke Ciwalk sebanyak 6.000-7.000 unit per hari diperkirakan naik dua kali lipat pada 31 Desember mendatang. Sepeda motor dengan jumlah 3.000-4.000 unit pada hari biasa juga akan naik menjadi 6.000-8.000 unit. Di Ciwalk akan dipasang banyak lampu agar suasananya semarak. Setelah Tahun Baru, kata Fitri, toko-toko akan menawarkan diskon akhir tahun.
Continue...


Sabtu, 22 Januari 2011

Observatorium Bosscha

Posted by Jurnal Bandung on 22.22 0 komentar









Observatorium Bosscha berlokasi di Lembang bagian utara Kota Bandung, adalah sebuah tempat pengamatan bintang luar angkasa satu- satunya di Negara Indonesia. Sebelumnya observatorium Bosscha ini bernama  Bosscha Sterrenwacht, dibangun oleh perhimpunan bintang Hindia Belanda atau Nederlandsch-Indische Sterrenkundige Vereeniging (NISV). Didirikan sejak tahun 1928 yang di pelopori oleh Karel Albert Rudolf Bosscha, seorang tuan tanah di perkebunan teh Malabar, mnjadi penyandang dana terbesar dalam pendirian observatorium ini, yang tujuannya  ingain memajukan astronomi Hindia-Belanda pada waktu itu.

Untuk mengenang jasa Mr Bosscha pada pembangunan obeservatorium sebagai salah satu  pelopor observatorium  terbesar seasia tenggara dan dedikasinya dalam mengembangkan ilmu astronomi, maka pemebrian nama observatorium sama pada nama sang pelopor, yaitu “Observatorium Bosscha”.

Sampai saat ini,Observatorium Bosscha memiliki beberapa teropong yang masih berfungsi dengan baik. Yang terbesar adalah Teleskop Double Reflector Zeiss yang beratnya mencapai 17ton. Teleskop utama ini berada di dalam kubah raksasa berdiameter 14,5meter terbuat dari baja setebal 2mm. Teleskop ini khusus digunakan untuk kepentingan penelitian dan tidak bisa dipergunakan masyarakat umum.

Uniknya,atap kubah rancangan KCWP Schoemaker ini bisa terbuka dengan daya listrik 1500 watt. Lantainya juga bisa naik turun untuk memudahkan pengamatan benda langit. Teleskop ini digunakan untuk mengamati bintang-bintang ganda yang berpasangan dalam gugusan bintang,citra detil komet terang,kawah permukaan bulan serta posisi Planet Mars,Saturnus dan Jupiter.

Selain itu terdapat pula teleskop yang ukurannya lebih kecil seperti teleskop Bamberg,Schmidt-Bimasakti,Goto dan teleskop Unitron. Masing-masing telskop itu memiliki fungsi pengamatan tersendiri. Ada yang khusus mengamati rasi bintang,bintik matahari,gerhana bulan-matahari serta benda-benda langit lainnya yang masih asing bagi orang awam.





Seiring berjalanya waktu observatorium ini menjadi tempat wisata yang menarik bagi kalangan pengunjung yang datang, ingin belajar  pengetahuan ilmu astronomi bintang, yang didukung oleh panorama alam yang indah dan suasana yang segar. Sehingga jumlah pengunjung yang datang ke observatiorim ini di batasi kunjungan kepetingan wisata.

Diharapkan keberadaan observatorium ini dapat meningkatkan ilmu pengetahuan asrtonomi bagi peneliti dan menunjang minat wisata edukasi bagi masyarakat ayng dapat bermanfaat.
                                  
Jurnal Bandung/ Wandrik Panca Adiguna

Continue...


Kepadatan Kota Bandung di Hari Libur

Posted by Jurnal Bandung on 21.05 0 komentar




Bandung dijuluki kota paris van java, dimana kota yang menjadi pusat trandsenter dalam wisata fasion dan kuliner. Tidak heran jika pada hari –hari tertentu bandung selalu dipadati oleh pendatang dari luar daerah untutk sengaja berkunjung di kta kembang ini.

Setiap hari – hari libur datang, lalulintas kota bandung menjadi padat oleh kendaran masuk yang datang dari luar daerah , sehingga kemacetan kendaraan pun tak dapat di hindarkan. Ini terlihat dari sepanjang jalan Setiabudi bandung (22/01). Kemacetan terjadi sepanjang kurang lebih 5km. mulai dari terminal Ledeng.

Kendaraan yang yang memadatkan aus lalulintas ini didominasi kendaraan pribadi dari arah Kabupaten Bandung Lembang menuju arah Kota Bandung. Peristiwa ini merupakan hal yang wajar jika kita melewati jalan tersebut pada hari-hari libur, sehingga banyak yang memanfaatkan kondisi kemacetan ini bagi sebgaian orang yang mencari rezeki berjualan di sepanjang jalan tersebut. Namun hal berbeda dirasakan oleh sebagian pengguna kendaraan yang merasa keugian akibat kemacetan yang di timbulkan , karena banyak waktu terbuang sia-sia di jalan.

Melihat kondisi seperti ini diharapkan dapat menarik perhatian masyarakat daerah lain untuk datang berkunjung ke kota Bandung sebagi kota tujuan wisata yang menyenagkan.  

Jurnal Bandung /Wandrik Panca Adiguna
Continue...


Laga Fenomena Piala AFF 2010

Posted by Jurnal Bandung on 18.47 0 komentar



Hasil Liga Piala AFF 2010 sangat mengecewakan bagi bangsa Indonesia, karena tim nasional yang di pimpin oleh kapten Firman Utina gagal menjuarai liga piala tersebut. Dari dua pertandingan final antara timnas Malaysia dan timnas Indonesia di Stadion Bukit Jalil  Malaysia(26/11), dengan skor telak 3-0 untuk kemenangan timnas Malaysia. Dan pertandingan kedua yang dilaksanaakan di stadion Gelora Bung Karno Indonesia (29/11), dengan skor 2-1 untuk kemenangan Indonesia. Tetapi dengan hasil skor pertandingan kedua, tidaklah cukup untuk memenangakan pertandingan tersebut, karena hasil agregat menjadi 4-2 untuk kemenangan Malaysia.

Hasil demikian memberikan kemenangan piala AFF kepada timnas Malaysia untuk pertama kalinya. Melihat dari hasil seluruh pertandingan memberikan kekecewaan kepada rakyat Indonesia yang sudah mendukukng timnas Garuda. Karena hasil pertandingan  sebelumnya di babak penyisihan dan perenpat final timnas Garuda memberikan hasil yang bagus. Bahkan hasil pertandingan di babak penyisihan timnas Garuda mengalahkan Malaysia dengan skor telak 5-1, yang harus dibayar kekelahan di babak final.

Atas kegagalan timnas Garuda ini,masyarakat  memberika respon opini yang beragam kepada PSSI selaku orgasnisasi sepak boal Indonesia. Terutama opini yang tertuju kepada ketua umum PSSI Nurdin halid, atas kinerjanya selama kepemimpinannya selama menjabat sebagai ketua umum, yang belum memberikan prestasi bagi timnas Indonesia. Oleh karena itu banyak opini masyarakat  menuntut Nurdin untuk segera mundur dari ketua umum PSSI, karena belum memberikan kontrribusi prestasi bagi persepak bolaan Indonesia.

Diharapkan setelah pertandingan Liga Piala AFF 2010, dapat memberikan pelajaran bagi timnas Garuda Untuk Kedepannya agar memperoleh hasil prestasi yang baik dan mengharumkan nama bangsa Indonesia  di mata dunia.

Jurnal Bandung/ Wandrik Panca Adiguna
Continue...